Translate

5 Cara Salah Saat Berkomunikasi dengan Suami


Banyak anggapan yang mengatakan bahwa komunikasi adalah kunci utama dari pernikahan yang bahagia. Sayangnya, memiliki komunikasi yang tepat dan lancar pada pasangan bukanlah hal yang mudah.

Bahkan tak jarang, kesalahan komunikasi membuat Anda dan pasangan mengalami cekcok. Menurut buku Winning Your Husband Back Before It's Too Late yang ditulis oleh Gary Smalley, berikut adalah 5 cara untuk mencegah pertengkaran ketika berkomunikasi dengan pasangan:

1. Jangan Membanjiri Pasangan dengan Masalah Sepulangnya Bekerja
Pada waktu bekerja, pria sudah menemui banyak masalah yang harus diatasi dan diselesaikan. Hal yang terakhir ingin ditemuinya adalah berurusan kembali dengan masalah-masalah sepulangnya bekerja. Insting natural dari makhluk hidup ketika menjumpai masalah adalah dengan melawan ataupun menghindarinya. Begitu juga ketika Anda memborbardirnya dengan bermacam-macam masalah, biasanya ia hanya akan menyelesaikan satu atau dua masalah, ataup malah menghindari komunikasi dengan Anda.

2. Langsung Bicara Pada Intinya
Berbicaralah langsung pada intinya dan jangan bertele-tele. Meskipun kebanyakan wanita sering bertele-tele ketika menyampaikan masalahnya, pastikan bahasa yang Anda gunakan pendek dan juga enak untuk didengar. Fokuskan pada hal-hal yang positif agar perasaan pasangan dapat menjadi lebih baik dan mengurangi terjadinya perselisihan. Tetapi tetap sampaikan masalah yang terjadi agar semuanya terselesaikan dengan baik.

3. Aturan Saat Bertengkar
Kadangkala pertengkaran memang dibutuhkan dalam sebuah hubungan pernikahan. Namun, bukan berarti pertengkaran tersebut terjadi 'meledak-ledak', atau menyinggung perasaan pasangan. Berikut adalah 14 aturan bertengkar dengan pasangan:

- Klarifikasi konflik yang sebenarnya terjadi
- Fokus pada masalah
- Lakukan kontak fisik yang dapat meredakan ketegangan seperti berpegangan tangan.
- Hindari sarkasme.
- Jangan menggunakan kalimat yang seolah-olah menuduh pasangan.
- Jangan menggunakan pernyataan yang membesar-besarkan masalah.
- Selesaikan rasa sakit hati yang dialami sebelum berdiskusi dengan pasangan.
- Jangan memanggilnya dengan bahasa yang kurang menyenangkan.
- Jangan menggunakan kata-kata yang bersifat mengancam seperti, "Saya akan pergi dari rumah ini".
- Saling berdiam diri tidak akan menyelesaikan masalah.
- Simpan argumen yang Anda miliki, bukan diumbar hingga memperbesar masalah yang terjadi.
- Simak baik-baik apa yang dikatakan oleh pasangan, sebelum langsung menyimpulkannya begitu saja.
- 'Win-win solution' untuk kedua belah pihak.
- Tunjukkan rasa hormat dan juga menghargai pada pasangan

4. Tidak Menyalahkan Pasangan
Menyalahkan pasangan atas hal yang terjadi mungkin bisa membuat perasaan menjadi lega. Namun, bukannya selesai, masalah yang terjadi justru akan semakin memanas. Bertanggung jawablah atas kesalahan yang Anda lakukan, dan gunakan bahasa yang baik dan penuh hormat saat berkomunikasi dengan pasangan agar tetap tercipta atmosfer komunikasi yang baik.

5. Menjaga Rahasia Pasangan
Ketika sedang marah ataupun kesal, seringkali kita membicarakan kejelekan pasangan kepada teman ataupun keluarga. Sebenarnya, dengan membicarakan kejelekan pasangan pada orang lain, hanya akan membuat hubungan Anda dengan pasangan menjadi menjauh. Selain itu, menceritakan kejelekan suami, akan membuat ia kehilangan harga diri di depan teman atau keluarga Anda.