Translate

Kematian Xiwang Memberi Kehidupan Baru, Sungguh pengorbanan yang tak ternilai harganya!


Orangtua seorang balita yang tidak memiliki harapan hidup memutuskan untuk membuat kematian anak perempuan mereka bermakna. Yaitu dengan mendonorkan organ-organ bayi perempuan itu untuk menyelamatkan dua anak lainnya.
Diberi nama Xiwang, dalam mandarin yang berarti “harapan”, balita Mongolia berusia 2 tahun tersebut lahir dengan menderita penyakit lumpuh otak (cerebral palsy) tahap akhir.











Setelah mengetahui putri kecil mereka tidak bisa diselamatkan, sang orangtua mencari cara yang tepat untuk menangani kematiannya.
Xiwang meninggal dunia sekitar pukul 17.30 pada 9 Juni lalu. Sesaat sebelum Xiwang dibawa ke ruang operasi di Chifeng City Hospital, sang ayah sempat memberikan kecupan terakhir kalinya kepada sang buah hati (lihat foto di bawah ini). Sang bunda pun terlihat mengusap tubuh putrinya, dengan penuh sayang.
Diberitakan AsiaOne, Senin (25/6/2012) momen ini dijepret oleh para jurnalis sesaat setelah Xiwang dinyatakan meninggal dunia karena kerusakan otak. Anak itu kemudian dibawa ke ruang operasi untuk diambil ginjal dan hatinya bagi dua anak lain yang membutuhkan.

Dan sebelum proses pengambilan organ dilakukan, tim dokternya membungkukkan badan guna memberikan penghormatan terakhir kepada Xiwang yang sudah memberikan harapan hidup bagi bocah lainnya. Hati dan ginjal Xiwang pun langsung dikirim ke Tianjin, di mana dua anak calon penerima donor sudah menanti.

Suster dan dokter yang menangani Xiwang pun berbaris rapi mengelilingi ruangan. Mereka memberi penghormatan terakhir sambil membungkukkan badan. Suasana haru di ruangan itu sangat terasa.

Orang tua Xiwang (2) membuat keputusan penting saat sadar anaknya tak bisa tertolong lagi karena sakit. Mereka memutuskan untuk mendonorkan organ sang anak bagi dua anak lain yang membutuhkan.

"Dibandingkan dengan membakar anak kami menjadi abu, kami memutuskan untuk mendonorkan organ supaya bisa menolong anak-anak lain," ujar ibu Xiwang, Wang Xiaofei.

"Kami memanggilnya Xiwang karena kami ingin memberi harapan hidup untuk anak lain yang membutuhkan bantuan," sambungnya.

Xiwang meninggal dunia pada 9 Juni lalu pukul 17.30 waktu setempat. Setelah dikecup untuk terakhir kalinya oleh sang ayah, Xiwang langsung masuk ke ruang operasi untuk diambil hati dan ginjalnya bagi dua anak lain yang sudah menunggu pertolongan.

Menurut Deng Yingxin, koordinator Palang Merah Chifeng untuk donor organ manusia, bocah berusia dua tahun itu adalah pendonor organ perempuan dan termuda di Mongolia.
Kini, kondisi dua anak yang mendapat organ dari Xiwang, semakin membaik. Orangtua kedua anak tersebut pun sangat berterima kasih pada Xiwang dan orangtua Xiwang.(Kisah nyata)


Sungguh pengorbanan yang tak ternilai harganya!