Perbedaan Cinta Jaman Dahulu Dengan Cinta Modern
Perbedaan Cinta Jadul dengan Cinta Modern, apakah memang ada perbedaannya, tentu saja perbedaanya sangat jauh sekali, seiring adanya perubahan jaman, waktu dan budaya. Cinta yang juga disebut sebagai nyawa kehidupan seseorang menjadi hal yang begitu penting bagi setiap insan. Karena cintalah, mau tidak mau, manusia akan merasa setidaknya akan dua hal, kebahagiaan atau kesengsaraan, karena dibalik adanya cinta ada dua mata sisi yang berbalik.
Penentuan kebahagiaan ataupun kesengsaraan karena cinta adalah tergantung pada masing-masing individu, bagaimana cara mengartikan cinta itu sendiri, dan bagaimana memahami cinta? Cinta tidak akan bisa dirasakan ketika seseorang belum benar-benar merasa jatuh cinta, jika orang memulai jatuh cinta, perlahan akan memahami makna cinta. Yang membuat bahaga adalah jika cinta yang dijatuhkan itu tepat pada sasaran, dan sebaliknya, cinta yang menyengsarakan adalah yang dijatuhkannya bukan pada tempat yang tepat.
Nah? menurut realitas yang ada, kebahagiaan cinta yang dirasakan oleh orang jaman dahulu, seperti kakek nenek kita, atau mungkin ibu bapak kita adalah benar-benar kebahagiaan yang dirasakan masih utuh. Namun sayangnya, dijaman modern ini, lebih banyak yang gila beneran akibat cinta, lebih banyak yang stres karena cinta dan lebih banyak yang ingin bunuh diri karena cinta.
Apa yang membedakan cinta jaman dahulu dengan cinta jaman modern saat ini?
Cinta yang hadir dijaman dahulu adalah cinta yang timbul dari orang-orang yang benar-benar tulus, jernih dan bertanggung jawab tinggi, sedangkan di jaman modern ini, kebanyakan cinta yang timbul dari orang yang hanya mempunyai maksud dan tujuan selain dari kebahagiaan cinta, melainkan kebahagiaan diri sendiri atau egoisme tinggi.
Cinta jaman dahulu jauh dari kepura-puraan, jika dirinya seperti ini ya tetap seperti ini, tidak memaksa untuk menjadi seperti itu. Bedanya jaman sekarang, banyak kepura-puraan yang terjadi, biasanya jika jujur tentang dirinya yang kurang, ia akan malu dan takut cintanya tidak diterima dengan yang dicintainya.
Cinta jaman dahulu terucap kata-kata cintanya dengan utuh, tidak setengah-setengah, dan tidak menipu. Ia mengatakan cinta dengan getaran dada yang tinggi dan menggetarkan hati yang dicintainya. Ia tidak akan menuntut jawaban dari yang dicintainya apakah cintanya diterima, melainkan ia mengetahui akan sikap yang dicintainya baik dari diamnya atau pun dari sikapnya yang malu-malu.
Orang dahulu lebih bisa meluluhkan hati kekasihnya dengan kebijakannya serta tanggung jawabnya yang utuh. Cintanya begitu nampak baik dari lahir maupun batin, baik dalam perbuatan maupun dalam ucapan, semuanya selaras dan sejalan.
Di era modern ini jarang sekali orang seperti jaman dahulu, yang berwibawa, santun, dan pengasih kepada kekasihnya, tidak egois, dan saling memaafkan serta berlomba-lomba untuk berbuat baik terlebih dahulu ketika ada perselisihan.
Dijaman modern ini, tidak ada lagi yang mengatas namakan cinta, cinta sudah hilang, cinta yang nampak bercahaya kini tertutupi oleh materi, jabatan dan kekayaan. Karena sudah jarang ada lagi yang mau bersama-sama dengan kekasihnya sama-sama berjuang untuk mengahdapi hidup dan kesuksesan.
Dahulu yang dipilih oleh orang tuanya untuk putrinya adalah lelaki yang bijaksana, berwibawa dan jujur cintanya, karena dengan itu baik kekayaan dan kesuksesan akan tercapai nantinya. Alangkah sedihnya jika orang tua masa kini sudah tidak lagi memilih menantunya dari kewibawaan, dengan keutulusan cinta dari menantunya.
Bisa dibuktikan semua, jaman sekarang sudah banyak perceraian, sudah banyak kekerasan, frustasi dan penyakit psikis lainnya. Karena salah satunya adalah tidak lagi adanya kejujuran dalam cinta. Namun tidak dipungkiri juga karena budaya modern yang mengikis ketulusan cinta ini.
Oleh sebab itu, langka sekali orang yang cintanya seperti jaman dahulu, lihatlah nenek dan kakek kita yang begitu setia dan pengasih kepada istri atau suaminya nya, merawatnya, menemaninya sampai benar-benar melihat anak dan cucunya dan sampai melihat kekasihnya tidur terlelap selamanya.
Tidak adakah cinta yang seperti itu sekarang, walaupun tinggal dirumah yang beratap kulit bambu, namun tidak dipedulikan lagi, ia akan tetap bahagia dengan cintanya. Hatinya luas lebih luas dari surga, cintanya lebih indah dari keindahan apapun.
Masih adakah sekarang cinta yang seperti itu? Penulis jawab masih ada, siapakah mereka? Salah satunya adalah yang saat ini membaca artikel ini. ^_^ Penulis yakin cinta pembaca semua adalah cinta yang jauh dari kepura-puraan. :)
http://www.dycko-novanda.com