Mimpi/Cita-Cita Adalah Kunci Masa Depan
Hidup Kita Sebagai Bahan Bakar Menuju
Sukses
Banyak orang yang mengganggap mimpi atau impian itu sama dengan khayalan atau angan-angan tetapi sebenarnya serupa tapi tak sama. Mimpi atau impian itu lebih ke arah sesuatu yang dapat digapai sedangkan khayalan atau lamunan itu lebih ke arah keinginan yang tidak dapat direalisasikan.
Memang kalau tidur itu kita suka mimpi dari mulai yang aneh sampai yang ajaib, namun di sini mimpi dalam arti cita-cita beda dengan mimpi dalam tidur kita. Justru mimpi pada tidur dianggap sama seperti khayalan dan angan-angan. Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak. Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai.
Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterunya.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Tapi jangan lupa dengan cita-cita setelah kita mati nanti yaitu masuk surga. Masuk surga pun harus kita perjuangkan selama kita hidup di dunia karena hidup kita pada dasarnya adalah untuk ibadah dan merupakan ujian Tuhan kepada kita. Kita mati tidak membawa apa-apa selain amal ibadah kita. Hidup akan berguna jika kita lebih banyak memberi dan sedikit menerima. Banyak berbuat kebaikan dan melawan kejahatan jauh lebih membanggakan daripada hidup jadi penjahat dan mengejar kenikmatan dunia / hedonisme. Manusia tidak akan puas dengan harta, oleh karena itu hiduplah sederhana dan banyak memberi. Dengan begitu kelak di akhirat kita bisa tersenyum bangga atas kemenangan kita selama hidup di dunia.
jika mimpimu tak tercapai Apa yang menjadi masalah? Apakah mimpi atau keyakinan sobat?
Bisa jadi keduanya.
Ada tiga unsur yang bisa mempengaruhi kayakinan:
1. Mimpi itu sendiri.
Apakah mimpimu bisa dicapai? Orang mengatakan mimpi yang “ketinggian” malah akan menghilangkan keyakinan kita. Apakah mimpi Amu ketinggian? Tidak ada ukuran pasti apakah mimpi itu ketinggian atau tidak. Tinggi tidak sebuah mimpi itu relatif terhadap orangnya. Bisa saja, bagi seseorang terlalu tinggi, tetapi bagi orang lain tidak. Saat kita menemukan mimpi “yang terlalu tinggi” bisa jadi yang bermasalah bukan pada mimpi, tetapi pada diri kita yang “terlalu rendah” dibandingkan mimpi kita. Ini adalah faktor kedua.
2. Kepercayaan Diri.
Mungkin saja, kita sendiri yang menganggap diri kita terlalu rendah dibandingkan mimpi kita. Yah, istilahnya adalah tidak percaya diri. Solusinya ialah kita harus meningkatkan rasa percaya diri kita juga meningkatkan kualitas diri dengan cara belajar dan mencoba.
3. Kemungkinan ketiga ialah saat kita masih gelap melihat jalan menuju impian.kita percaya diri, kita yakin impian kita bisa dicapai, hanya saja kita tidak tahu bagaimana cara mencapainya. Solusinya, dengan cara belajar dan mencoba.
percayalah jalan kesuksesan tergantung sikap kita dan pola fikir kita,.. yukk capai sukses kita dengan berjuang!! ciayoo